Kapan Terakhir Kamu Nggak Pegang HP Seharian? Saatnya Self-Care Digital Detox
Jujur aja, aku pernah nanya ke diri sendiri, “Kapan terakhir kali aku nggak pegang HP seharian penuh?” Setelah dipikir-pikir... kayaknya udah lama banget. Rasanya hampir mustahil ya, di zaman sekarang lepas dari ponsel bahkan hanya beberapa jam. Bangun tidur, yang dicari HP. Sebelum tidur, yang dipegang HP. Dan kadang, bahkan waktu lagi ngobrol sama orang pun, tangan masih gatal ngecek notifikasi.
Di sinilah akhirnya aku sadar, digital detox itu bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. Terutama buat kesehatan mental dan keseimbangan hidup.
Apa Itu Digital Detox?
Digital detox adalah keputusan sadar untuk mengurangi, membatasi, atau bahkan sepenuhnya berhenti menggunakan perangkat digital (seperti HP, laptop, tablet) dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya? Bukan sekadar "puasa teknologi", tapi memberi ruang buat diri sendiri untuk bernapas, tenang, dan kembali terhubung dengan dunia nyata termasuk dengan diri sendiri.
Kenapa Digital Detox Penting?
Sebagai orang yang aktif di media sosial dan sering multitasking online, aku mulai ngerasa lelah. Bukan cuma lelah fisik karena mata pegal dan kepala nyut-nyutan, tapi juga capek secara emosional.
Berikut beberapa hal yang aku rasain (dan mungkin kamu juga):
Kecemasan karena notif nggak berhenti.
Tiap ada bunyi notifikasi, rasanya kayak “harus” langsung buka. Padahal nggak penting-penting amat.
Susah fokus.
Lagi kerja atau belajar, tapi tangan refleks buka TikTok, scroll IG, atau buka chat yang nggak urgent.
Kurang tidur.
Mau tidur malah scroll, tau-tau udah jam 2 pagi.
Self-esteem turun.
Liat postingan orang lain yang kelihatannya hidupnya sempurna bikin kita mulai ngebandingin diri sendiri. Padahal belum tentu sesuai realita.
Dari situ aku mulai mikir: apa aku yang punya HP, atau HP yang punya aku?
Manfaat yang Aku Rasain Setelah Digital Detox
Waktu pertama kali coba digital detox (walaupun cuma 24 jam), jujur aja rasanya canggung. Tapi setelah dijalani, ini beberapa hal positif yang langsung terasa:
Tidur lebih nyenyak.
Tanpa cahaya layar sebelum tidur, kualitas tidurku jauh lebih baik.
Pikiran lebih jernih.
Karena nggak terus-terusan “dijemput” informasi, aku lebih bisa denger isi pikiranku sendiri.
Lebih hadir di kehidupan nyata.
Ngobrol sama orang nggak sambil pegang HP, jalan-jalan jadi lebih mindful, dan akhirnya bisa menikmati momen.
Produktivitas meningkat.
Ngerjain sesuatu jadi lebih fokus dan cepet selesai karena nggak terpecah sama notifikasi.
Tips Memulai Digital Detox
Buat kamu yang pengen coba juga, ini beberapa cara simpel yang bisa dicoba:
Mulai dari waktu singkat.
Coba 1–2 jam tanpa HP dulu, misalnya saat makan, baca buku, atau waktu sebelum tidur.
Matikan notifikasi yang nggak penting.
Ini ampuh banget buat ngurangin distraksi.
Punya jadwal ‘offline’.
Misalnya, tiap malam jam 9–10 malam itu waktu bebas HP.
Gunakan fitur ‘Focus’ atau ‘Do Not Disturb’.
Biar nggak tergoda buka aplikasi yang nggak penting.
Isi waktu dengan hal-hal yang bikin kamu happy.
Baca buku, journaling, olahraga, masak apa pun yang bisa bikin kamu merasa “hidup”.
Diri Kita Juga Butuh Ruang
Kita hidup di era serba cepat, serba online, serba update. Tapi jangan sampai kita lupa: kita ini manusia, bukan mesin. Kita juga butuh istirahat dari layar, dari notifikasi, dari tekanan tak terlihat di dunia maya.
Digital detox bukan tentang meninggalkan teknologi selamanya, tapi soal mengendalikan kembali hidup kita. Karena kadang, hal paling sederhana seperti duduk diam, ngopi tanpa buka HP, atau mendengarkan alam adalah bentuk self-care paling tulus.
Coba deh. Lepas HP sebentar. Dengerin dirimu sendiri. Rasakan heningnya.
Kamu akan kaget, ternyata sunyi bisa seindah itu.
Posting Komentar untuk "Kapan Terakhir Kamu Nggak Pegang HP Seharian? Saatnya Self-Care Digital Detox"